Aneka Gamis dan pakaian muslim
Minggu, 20 Mei 2018
Rabu, 03 Januari 2018
Sejarah Igal/Agal/Iqol (tali ikat)
Igal/Agal/Iqol (tali ikat) adalah tali yang terbuat dari serta tanaman atau hewan yang digunakan untuk mengikat hewan atau barang. Zaman dahulu arab ada seorang tokoh dari kabilah arab yang memiliki anak perempuan cantik. Konon kecantikan wanita ini terdengar sampai ketelinga kisra (raja persia). Maka dipanggilah syaikh (ketua suku) kabilah ini meminta putrinya sebagai istrinya. Namun syaikh ini malah menikahkan putrinya dengan pemuka kabilah lain. Akhirnya kisra memanggilnya dan membunuhnya kemudian iqol (tali ikat )yg ada di leher unta diikatkan disorban kepalanya dan mereka bangga telah membunuh orang arab.
Maka Kabilah arab yang lain marah dan mengambil tali ikat (iqol) عقال kemudian mengikat sorban mereka dengannya sebagai bentuk penghormatan atas perjuangannya melawan kedzaliman persia. Iqol yang mereka pakai dari serat bulu unta.
Kemudian dizaman berikutnya iqol terbuat dari serat tumbuhan dan hewan lainnya. Umumnya berwarna coklat muda. Kemudian berkembang model dan jenis yang dibuat. Dizaman kekalahan kaum muslimin di andalusia (spanyol) igal dicelup dengan warna hitam sebagai bentuk rasa duka terhadap jatuhnya daulah islamiyah di andalus. Namun ada sebab lain mereka mencelup warna hitam pada iqol tidak lain karena warna ini cocok dipakai dengan warna sorban apapun.
Namun tidak semua kabilah2 bangsa arab memakai iqol berwarna hitam. Ada juga yang memakai warna putih.
Seiring perkembangan zaman maka dibuatlah iqol model baru seperti mugassob dan mar'ez. Iqol mugassob dahulunya hanya dipakai bagi ketua suku (kabilah), pejabat,pedagang,dan prajurit yang ikut berperang dijazirah arab. Setelah penyatuan Mamlakah hijaz,Najed dan Al-Ahsa' oleh Raja Abdul Aziz Al-Saud maka penggunaan iqol mugassob bertambah. Bahkan dipakai oleh orang2 awam dan ajam hingga era Raja Saud bin Abdul Aziz al Saud. Maka dizaman Raja Saud dibuatlah peraturan baru bahwa yang boleh memakai iqol mugassob hanya raja dan keluarga kerajaan bani saud yang ikut perang dalam pendirian Negara Saudi Arabia. Maka rakyat hanya memakai iqol mer'ez (iqol hitam yang sekarang umumnya dipakai orang2 saudi).
Selama 20 tahun lebih penggunaan iqol mugassab bagi rakyat arab dan ajam tidak begitu terkenal disebabkan peraturan tersebut sampai era Raja Fahd bin Abdul Aziz beliau menghapus peraturan tersebut. Namun banyak generasi baru yang belum tahu. Maka dibuatlah festival untuk memamerkan hasil karya anak bangsa. Maka di Tahun 2015 iqol mugassob sudah mulai banyak dipakai kembali sebagai bentuk menghidupkan budaya nenek moyang kabilah arab.
Umumnya yang memakai iqol mugassob hanya penduduk hijaz dan Taif saja. Disebut mugassob dan kata gasbah (pipa) karena memilik beberapa bentuk seperti pipa yang digulung dengan benang emas dan memiliki belokan berwarna hitam dan tersambung. Dan jenisnya bermacam2 sesuai dari bahan yang mereka buat .
Iqol hitam adalah iqol yang sudah umum dipakai oleh bangsa arab. Mulai ukuran balita sampai ukuran anak2. Jenisnya pun berbeda mulai da Mer'ez, Qatari,Khaliji,Imarati, Omani dll.
Maka Kabilah arab yang lain marah dan mengambil tali ikat (iqol) عقال kemudian mengikat sorban mereka dengannya sebagai bentuk penghormatan atas perjuangannya melawan kedzaliman persia. Iqol yang mereka pakai dari serat bulu unta.
Kemudian dizaman berikutnya iqol terbuat dari serat tumbuhan dan hewan lainnya. Umumnya berwarna coklat muda. Kemudian berkembang model dan jenis yang dibuat. Dizaman kekalahan kaum muslimin di andalusia (spanyol) igal dicelup dengan warna hitam sebagai bentuk rasa duka terhadap jatuhnya daulah islamiyah di andalus. Namun ada sebab lain mereka mencelup warna hitam pada iqol tidak lain karena warna ini cocok dipakai dengan warna sorban apapun.
Namun tidak semua kabilah2 bangsa arab memakai iqol berwarna hitam. Ada juga yang memakai warna putih.
Seiring perkembangan zaman maka dibuatlah iqol model baru seperti mugassob dan mar'ez. Iqol mugassob dahulunya hanya dipakai bagi ketua suku (kabilah), pejabat,pedagang,dan prajurit yang ikut berperang dijazirah arab. Setelah penyatuan Mamlakah hijaz,Najed dan Al-Ahsa' oleh Raja Abdul Aziz Al-Saud maka penggunaan iqol mugassob bertambah. Bahkan dipakai oleh orang2 awam dan ajam hingga era Raja Saud bin Abdul Aziz al Saud. Maka dizaman Raja Saud dibuatlah peraturan baru bahwa yang boleh memakai iqol mugassob hanya raja dan keluarga kerajaan bani saud yang ikut perang dalam pendirian Negara Saudi Arabia. Maka rakyat hanya memakai iqol mer'ez (iqol hitam yang sekarang umumnya dipakai orang2 saudi).
Selama 20 tahun lebih penggunaan iqol mugassab bagi rakyat arab dan ajam tidak begitu terkenal disebabkan peraturan tersebut sampai era Raja Fahd bin Abdul Aziz beliau menghapus peraturan tersebut. Namun banyak generasi baru yang belum tahu. Maka dibuatlah festival untuk memamerkan hasil karya anak bangsa. Maka di Tahun 2015 iqol mugassob sudah mulai banyak dipakai kembali sebagai bentuk menghidupkan budaya nenek moyang kabilah arab.
Umumnya yang memakai iqol mugassob hanya penduduk hijaz dan Taif saja. Disebut mugassob dan kata gasbah (pipa) karena memilik beberapa bentuk seperti pipa yang digulung dengan benang emas dan memiliki belokan berwarna hitam dan tersambung. Dan jenisnya bermacam2 sesuai dari bahan yang mereka buat .
Iqol hitam adalah iqol yang sudah umum dipakai oleh bangsa arab. Mulai ukuran balita sampai ukuran anak2. Jenisnya pun berbeda mulai da Mer'ez, Qatari,Khaliji,Imarati, Omani dll.
Langganan:
Postingan (Atom)